Introduction
Veeam backup lifecycle memiliki 6 fase, diantara lain:
- Initializing phase: Kondisi Veeam untuk mempersiapkan sumber daya untuk backup job
- Guest processing: Kondisi Veeam melakukan koneksi ke Guest OS pada VMware
- Create VM snapshot: Kondisi Veeam meminta permintaan ke vCenter atau ESXi untuk membuat snapshot yang dibutuhkan dalam VMware VADP dan VMware CBT
- Release Guest OS activities: Kondisi de-quiesced disk pada guest OS
- VM data transport: Kondisi membaca dan mengirim data pada VM snapshot
- Commit VM snapshot: Menerima snapshot VM dan menjalankan aksi
Must Known
Konsep pada Veeam setiap backup memiliki job, dan setiap job memiliki VM, sehingga VM tersebut dapat di recovery ke host lain atau guest hostnya, tetapi setiap VM belum tentu memiliki job.
- Veeam DataMover: melakukan tugas data prosesing, seperti menerima data dari sumber, melakukan de-duplikasi dan kompresi data, melakukan storing data backup ke target
- Veeam Transport: metode yang digunakan veeam datamover untuk melakukan tugasnya
- Veeam Backup Manager Service: merupakan konsol veeam basis web untuk manajemen dan reporting
LifeCycle Analogy
Pada Gambar, ESXi ngobrol dengan VBR, lalu VBR dikasih tugas buat lakuin backup, saat menjalankan tugasnya setiap data yang di backup akan disimpan ke dalam repository server, data diangkut oleh veeam data mover dengan bantuan veeam transport, untuk mempercepat proses pengiriman data, dapat ditambahkan penggunaan Proxy server yang diarahkan ke repository server
Veeam Backup Types
Umumnya, terdapat dua jenis backup pada Veeam diantara lain:
- Incremental Backup
- Reverse Incremental Backup
saya mendefinisikannya seperti alur commit pada Git, untuk incremental singkatnya seperti git commit mereka akan melakukan changes pada bagian yang diubah atau di perbarui, misal jika kalian menambahkan data baru maka untuk backup selanjutnya hanya data tersebut yang akan di tambahkan.
Sedangkan untuk reverse incremental, saya menganggapnya seperti git reverse, jadi terdapat dua backup yaitu kondisi saat ini dan kondisi terbaru. sebelum backup saat ini diubah ke update terbaru maka akan dibuat salinan terlebih dahulu untuk backup saat ini yang beguna untuk melakukan reverse sewaktu-waktu, selanjutnya barulah kondisi saat ini di update sesuai dengan perubahannya seperti pada incremental backup.
Incremental Backup
Incremental backup di Veeam adalah cara membuat salinan data yang hanya menyimpan perubahan terbaru sejak backup terakhir. Jadi, bayangkan kamu punya satu foto album, dan setiap hari kamu menambahkan beberapa foto baru. Nah, daripada menyalin seluruh album setiap hari (yang akan memakan banyak tempat dan waktu), kamu hanya menyalin foto-foto baru yang kamu tambahkan hari itu. Inilah yang disebut “incremental backup.”
Veeam menyimpan backup pertama (yang disebut full backup) sebagai salinan lengkap. Setelah itu, setiap backup berikutnya hanya menyimpan data yang berubah sejak backup terakhir. Cara ini lebih cepat dan lebih efisien karena tidak perlu menyalin semua data setiap kali melakukan backup, hanya bagian yang baru atau yang berubah saja.
Lalu bagaimana jika ingin rollback ke backup sebelumnya pada incremental backup? Maka dapat menggunakan restore point, setiap backup memiliki restore point dalam aksinya, dengan memilih restore point yang spesifik maka dapat berpindah backup pada restore point yang dituju.
Reverse Incremental Backup
Reverse incremental backup di Veeam adalah kebalikan dari incremental backup biasa. Mari kita bayangkan lagi dengan contoh album foto.
Dalam reverse incremental backup, kamu mulai dengan satu backup penuh (full backup) dari album foto kamu. Setiap kali kamu melakukan backup baru, Veeam akan menyimpan perubahan terbaru dan mengubah backup penuh sebelumnya agar selalu terbaru. Jadi, backup penuh kamu selalu up-to-date dengan versi terbaru data kamu, sementara perubahan sebelumnya disimpan dalam file terpisah yang disebut “reverse incremental.”
Contohnya seperti ini:
- Backup penuh pertama menyimpan seluruh album.
- Hari berikutnya, kamu tambahkan beberapa foto baru. Veeam menyimpan perubahan ini dalam file reverse incremental, dan backup penuh di-update dengan foto terbaru.
- Jika kamu perlu mengembalikan data ke waktu tertentu, Veeam akan menggunakan file reverse incremental untuk membalikkan perubahan dan kembali ke kondisi sebelumnya.
Jadi, dengan reverse incremental, kamu selalu punya backup penuh yang terbaru, tapi tetap bisa mengembalikan data ke waktu-waktu sebelumnya karena semua perubahan disimpan di file reverse incremental.
A Use Case using Veeam
Pada case diatas, misalkan kita memiliki satu backup server yang di tempatkan di site A di lokasi yang cukup jauh dari site B, backup server tersebut memiliki peran sebagai data center untuk backup job (seluruh data data job di store ke backup server), oleh karena itu backup server di site A di install VEEAM untuk membuat dan melakukan job backup baik secara daily dan weekly. Lalu bagaimana jika backup server tiba-tiba down? mungkin karena bencana atau kendala lainnya, oleh karena itu diperlukan Disaster Recovery Solution atau Site atau Server (DRS) di site B, semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu sebagai tempat pemulihan sementara jika terjadi bencana. DRS ini akan di install Veeam dan melakukan importing backup dari server site A, backup dapat di spesifikasikan pada restore point tertentu, jadi pastikan pada backup server sudah dilakukan export backup entah itu export VM atau data backup. Jika kedua site terdapat pada satu lingkungan jaringan yang sama maka dapat dilakukan NFS share untuk metode pembagian datanya.